Beda bisnis MLM dengan MTM? Pertama kita harus lihat dulu legalitasnya, bisa dilihat di www.depdag.go.id (Departemen Perdagangan) dan www.apli.or.id (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Dari ratusan bisnis yang mengaku-aku sebagai MLM, hanya 157 yang terdaftar di Departemen Perdagangan dan 56 diantaranya terdaftar sebagai anggota APLI
Selain tidak legal, bisnis MTM juga biasanya menjual produk dengan harga yang tidak wajar (tidak sesuai dengan kualitas), tidak punya jaminan beli kembali (buy back guarantee), memberikan keuntungan besar untuk rekrut anggota bukan pada penjualan produk oleh jaringan, dll. Perlu juga diwaspadai bisnis yang menjual "obat dewa" alias produk kesehatan yang diklaim bisa menyembuhkan 1001 macam penyakit. Lebih lanjut tentang ciri-ciri MTM bisa dilihat di website APLI.
Selain tidak legal, bisnis MTM juga biasanya menjual produk dengan harga yang tidak wajar (tidak sesuai dengan kualitas), tidak punya jaminan beli kembali (buy back guarantee), memberikan keuntungan besar untuk rekrut anggota bukan pada penjualan produk oleh jaringan, dll. Perlu juga diwaspadai bisnis yang menjual "obat dewa" alias produk kesehatan yang diklaim bisa menyembuhkan 1001 macam penyakit. Lebih lanjut tentang ciri-ciri MTM bisa dilihat di website APLI.
Kenapa MTM banyak bermunculan? MTM ingin mendompleng booming bisnis MLM yang memang sangat prospektif terutama untuk pebisnis dengan modal terbatas. Bisa langsung berbisnis dengan modal kecil tanpa perlu direpotkan oleh hal-hal seperti stok barang, sewa toko, kualitas produk, pengiriman, dll. Apalagi bisnis MLM ini sudah terlanjur dikenal masyarakat akan kekuatan jaringannya yang solid dan mampu memberikan pensiun dini bagi anggota yang berprestasi.
So, tunggu apalagi? Peluang bisnis MLM terlalu besar untuk dilewatkan begitu saja, toh kita sudah bisa membedakan antara MLM dan MTM. Selamat berbisnis MLM :-)